Meriahkan Tahun Baru Islam, MWC NU Kaliwungu Gelar Festival Muharram: Meneguhkan Semangat Hijrah, Merawat Tradisi dan Menguatkan Ahlussunnah wal Jama’ah

Kaliwungu – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 H, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kaliwungu, Kudus, bersama seluruh Badan Otonom dan lembaga di bawah naungan NU, menyelenggarakan rangkaian kegiatan Festival Muharram 1447 H. Kegiatan yang mengusung tema “Meneguhkan Semangat Hijrah, Merawat Tradisi, dan Menguatkan Ahlussunnah wal Jama’ah” ini berlangsung selama tiga hari penuh makna dan semangat kebersamaan. Rangkaian acara dimulai pada Jumat, 18 Juli 2025 dengan Khotmil Qur’an dan pembacaan Seribu Sholawat yang diikuti oleh jamaah dari berbagai desa se-Kecamatan Kaliwungu. Kegiatan ini menjadi pembuka spiritual untuk memperingati tahun baru hijriyah dengan lantunan ayat suci dan doa-doa penuh harapan.
Selanjutnya, pada Ahad, 20 Juli 2025, digelar acara Bazar Kuliner, Istighotsah Kubro, Pengajian Umum bahkan aksi sosial berupa santunan anak-anak yatim piatu. Acara tersebut dihadiri pengurus MWC, asatidz dan muslimat, warga nahdhiyyin bahkan pelajar pelajar-pelajar maarif yang antusias untuk melihat perhelatan ini. Suasana penuh khidmat, kekeluargaan dan kemeriahan mewarnai acara hari itu, menjadi momentum memperkuat ikatan ukhuwah dan semangat ke-NU-an.

Puncaknya, Senin, 21 Juli 2025, besuk akan dilangsungkan berbagai lomba bernuansa islami, seperti Karaoke Religi dan Lomba Mewarnai yang diikuti oleh puluhan peserta didik dari RA, TK, SD/MI se-Kecamatan Kaliwungu. Dalam wawancaranya, Ketua MWC NU Kaliwungu, K. Noor Kholish, S.Pd.I, menegaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan Festival Muharram ini adalah:

“Pertama, untuk memupuk dan merajut tali persaudaraan antar warga Nahdliyin dan pelajar-pelajar Ma’arif se-Kecamatan Kaliwungu. Kedua, untuk menggali potensi seni dari peserta didik tingkat RA, TK, dan MI.”

Ia menambahkan, bahwa peringatan tahun baru hijriyah ini diharapkan menjadi momentum bersama untuk memperkuat semangat hijrah, yakni bertransformasi menjadi pribadi dan komunitas yang lebih baik dalam berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Festival ini tidak hanya menjadi wahana dakwah kultural, tapi juga media penguatan identitas keislaman yang ramah dan berbudaya, sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah yang selama ini dijaga dan dirawat.